Wednesday, May 27, 2015

Tips Lulus SBMPTN

Tips Agar  Lulus SBMPTN di PTN yang Diinginkan

Disini saya akan berbagi pengalaman saya kepada teman-teman yang ingin masuk kuliah melalui jalur SBMPTN. Hal ini saya alami satu tahun yang lalu ketika saya harus berjuang agar bisa masuk PTN yang saya inginkan. Lebih tepatnya saya adalah peserta SBMPTN tahun 2014. Memang merasa sedih sekali bahkan bisa sampai down ketika tidak lulus SNMPTN. Saya juga sempat tidak lulus melalui jalur SNMPTN ini. Namun saya tidak patah semangat. Saya mencoba bangkit kembali dan bertekad kuat. Pada saat itu, sempat juga berselisih pendapat dengan orang tua. Orang tua menginginkan saya kuliah di kota kelahiran saja. Tak usah merantau jauh-jauh atau kuliah di kota lain. Tapi saya mempunyai keinginan lain. Jika saya tetap tinggal di kota kelahiran, saya tidak akan berkembang dan saya tidak akan jadi orang yang mandiri. Dengan merantau saya bisa bertemu kawan dari daerah lain, akan banyak pengalaman baru dan dunia saya akan lebih luas lagi. Setelah bernegosiasi dengan orang tua, akhirnya mereka mengizinkan saya untuk mengikuti test masuk Perguruan Tinggi melalui jalur SBMPTN. Ketika orang tua tak mengizinkan, saya hampir menangis di depan mereka. Namun saya tahan air mata saya agar tidak jatuh di depan mereka. Mungkin mereka tahu kalau saya akan menangis, sehingga akhirnya mereka mengizinkan saya. Heheehe...(Ini bisa jadi trik agar diperbolehkan kuliah di luar kota).
Setelah mendapat restu orang tua, saya mendaftar jalur SBMPTN.
Di bawah ini beberapa tips agar lulus SBMPTN di PTN yang diinginkan :

1. Pandai-pandai Menempatkan Posisi Jurusan
Dalam hal ini maksudnya, prioritaskan jurusan yang paling kamu inginkan. Namun ada baiknya jika menempatkannya secara berurutan. Biasanya, pendaftar diberi kesempatan untuk memilih 2 PTN, jadi kalau bisa letakan PTN yang kira-kira memiliki standar lebih tinggi terlebih dahulu, baru kemudian PTN yang standar di bawahnya. Begitu pula untuk jurusannya.

2. Banyak Mengikuti Try Out SBMPTN
Pengalaman  saya dulu, saya sering mengikuti Try Out SBMPTN, lebih tepatnya pernah mengikuti empat kali saja (hehehe). Dengan mengikuti Try Out kamu dapat mengukur kemampuan kamu. Bukan hanya untuk mengukur kemampuan saja, kamu dapat mengakrabi soal-saol SBMPTN. Dan biasanya usai try out soal-soal yang diujikan tadi akan dibagikan kepada peserta. Jadi kamu bisa mencoba lagi soal-soal tadi. Jangan takut jika hasil try out kamu jelek. Toh itu masih try out bukan SBMPTN yang sesungguhnya. Selama saya  mengikuti try out empat kali tersebut, tak ada satupun yang lulus. Hasilnya pun selalu buruk. Menyedihkan sekali (hehehe) .Hasil try out tersebut saya jadikan acuan. Maksudnya, misalnya saat try out kamu mendapat nilai 40. Untuk mendapatkan nilai 80, kamu harus melebihkan usaha lagi untuk mencapai nilai 80.

3. Latihan-latihan Terus
Jika kamu memang benar-benar ingin masuk PTN yang kamu inginkan, maka jangan pernah lelah untuk latihan dan latihan. Banyak latihan akan semakin bagus. hal itu akan membuat kamu lebih mantap lagi dalam mengerjakan soal SBMPTN. Jika orang tuamu memiliki uang lebih, kamu bisa ikut Les. Sehingga kamu akan dibimbing dan diajari trik-triknya dalam mengerjakan soal SBMPTN. Namun karena orang tua saya dulu tidak memiliki uang lebih, maka saya terpaksa belajar sendiri. Berusaha memahami sendiri. Kamu juga bisa membeli buku kumpulan soal-soal SBMPTN untuk menambah referensi model soal-soal SBMPTN. Karena saya dulu tidak ada uang untuk membeli buku kumpulan soal-soal SBMPTN, maka yang saya andalkan hanyalah soal-soal try out SBMPTN tadi. Selain itu saya juga membaca materi-materi yang sekiranya keluar. 

4. Sharing dengan Teman
Hal unik yang saya lakukan dulu ialah berkirim soal dengan teman melalui SMS. Soal yang saya kirimkan hanyalah sebatas soal TPA( Tes Potensi Akademik). Jadi, misalnya  saya yang memberikan soal, maka saya akan menuliskan satu soal TPA melalui SMS yang kemudian saya kirimkan ke teman saya tersebut dan kemudian ia akan menjawabnya. Jika dari jawaban tadi ada keganjalan, kami diskusikan sampai menemui sepakat. Jika salah satu dari kami tidak terima dengan jawaban yang dinyatakan benar, maka si pemberi pertanyaan menjelaskan kepada si penjawab mengapa jawabannya begitu. Walaupun lelah dalam mengetik SMS yang begitu panjang, namun hal itu lumayan seru juga.

5. Restu Orang Tua 
Mungkin hal ini tidak ada kaitannya. Namun restu orang tua penting sekali. Karena jika orang tua merestuai kita, mereka akan mendoakan kita. Ada salah satu teman saya yang tidak direstui oleh orang tuanya kuliah di luar kota. Kebetulan orang tuanya juga kenal dengan orang tua saya, sehingga suatu ketika orang tua teman saya itu bercerita kepada ibu saya bahwa mereka mendoakan agar anaknya itu tidak diterima di PTN di luar kota. Alhasil teman saya tersebut tidak lulus masuk PTN. So, restu orang tua menjadi sangat penting sekali, terlebih jika mereka mau mendoakan anaknya.

6. Banyak Berdoa 
Tahap akhir setelah berusaha adalah doa. Suatu usaha itu perlu disandingkan dengan doa. Maka setelah lelah berjuang hal yang perlu kita lakukan adalah berdoa. Bagiku keajaiban itu memang benar-benar ada. Saya sendiri merasa bukanlah orang yang pandai. Namun bisa lulus SBMPTN ini bagi saya hal  yang luar biasa. Terlebih masuk PTN yang cukup favorit. Saya pun sempat pesimis, khawatir dan dihantui oleh ketakutan akan tidak lulus. Mungkin semua orang pun merasa demikian. Bagimana tidak seperti itu? Dengan otak yang biasa-biasa saja, pastinya banyak saingan yang memiliki otak di atasku dan mereka pastinya lebih mantap lagi daripada saya. Namun siapa sangka, ternyata saya lulus SBMPTN juga. Alhamdulilah. Kebetulan sekali ketika menunggu pengumuman keluar saat itu tepat berada pada bulan yang penuh berkah, bulan Ramadhan. Jadi saya perbanyak mengaji, sholat dhuha, sholat tahajud dan saya juga bernazar. Ketika itu saya bernazar ketika saya lulus SBMPTN saya akan mencium kaki ibu saya. Akhirnya ketika idul fitri saya menunaikan nazar saya itu.

Nah, itulah cerita pengalaman saya ketika saya lulus SBMPTN dulu. Semoga bermanfaat. Amin.

0 komentar: