Thursday, January 5, 2017

Tutorial MYOB plus v19.6 Perusahaan Jasa


TUTORIAL MYOB DANCIN MUSIC
Myob ( Mind Your Own Businnes) Accounting merupakan software komputer pengolah data akuntansi yaitu proses pencatatan data transaksi akuntansi yang dilakukan dengan cara memasukkan data transaksi ke dalam komputer, kemudian komputer akan mengolahnya menjadi laporan. Biasanya myob accounting digunakan dalam beberapa perusahaaan seperti perusahaan jasa,dagang dan lain-lain.
Berikut Kasus yang akan dikerjakan dalam tutorial ini.
DANCIN MUSIC
            Kris Setiono enjoys listening to all types of music and ows countless CDs and tapes. Over the years, Kris has gained a local reputation for knowledge of music from classical to rap and the ability to put together sets of recordings that appeal to all ages. During the last several months, Kris served as a guest disc jockey on a local radio station. In addition, Kris has entertained at several friends parties as the host deejay.
            On April 1, 2011, Kris established a proprietorship knows as Dancin music. Using an extensive collection of CDs and tapes, Kris will serve as a disc jockey on a free basis for weddings, college parties and other events. During April, Kris entered into the following transaction.
April
1
Deposited Rp 10.000.000 in a checking account in the name of Dancin Music
2
Received Rp 2.500.000 from a local radio station for serving the guest disc jockey for April
2
Agreed to share office space with a local real estate agency, Jaya Broker. Dancin Music will pay one-fourth of the rent. In addition, Dancin Music agreed to pay a portion of the salary of the receptionist and to pay one- fourth of the utilities. Paid Rp 1.000.000 for the rent of the office.
4
Purchased supplies (blank CDs, poaster board, extension cord, etc) from Toko Mutiara Supplier for Rp 350.000. Agreed to pay Rp 100.000 within 10 days and the remainder by May 3, 2011
6
Paid Rp 750.000 to a local radio station to advertise the services of Dancin Music twice daily for two weeks
8
Paid Rp 800.000 to a local electronics store for renting digital recording equipment 
12
Paid Rp 300.000 (music expense) to Rocket Music for the use of its currents music demos to make various music sets
13
Paid Toko Mutiara supplier Rp 100.000 on account
16
Received Rp 350.000 from a dentist for providing two music sets for the dentist to play for her patients
22
Served as disck jockey for a wedding party. The father of the bride agreed to pay Rp 1.350.000 the 1st of May
25
Received Rp 500.000 from a friend for serving as the disk jockey for a cancer charity ball hosted by the local hospital.
29
Paid Rp 240.000 (music expense) to Score Music for the use of its library of music demos
30
Received Rp 1.000.000 for serving as disc jockey for a local club’s monthly dance
30
Paid Jaya Broker Rp 400.000 for Dancin Music’s share of the receptionist salary for April
30
Paid Jaya Broker Rp 350.000 for Dancin Music’ share of the utilities for April
30
Determined that the cost of supplies on hand is Rp 170.000. Therefore, the cost of supplies used during the month was Rp 180.000
30
Paid for miscellaneous expenses Rp 150.000
30
Paid Rp 800.000 royalties (music expense) to Yayasan Karya Cipta for use various artist’ music during the month
30
Withdrew Rp 300.000 of cash from Dancin Music for personal use

Berikut tutorial myob pada perusahaan jasa “Dancin Music”.
Continue reading Tutorial MYOB plus v19.6 Perusahaan Jasa

Saturday, July 16, 2016

Resensi Novel Dear Nathan


Judul buku      : Dear Nathan
Penulis             : Erisca Febriani
Tahun Terbit    :  2016
Tebal               : 528 halaman
Penerbit           : Best Media


Putih Abu-abu : tentang Persahabatan, Pelajaran Kehidupan, dan Pentingnya untuk Selalu Menghargai Perasaan

Banyak yang bilang masa sekolah yang paling indah ialah ketika masa putih abu-abu. Barangkali mereka yang benar merasakan masa itu paling indah bakal mengiyakan hal tersebut. Masa SMA atau lebih populer disebut dengan masa putih abu-abu disaat itulah kita terakhir menggunakan seragam sekolah. Dengan segala pernak-perniknya, pastilah banyak hal berkesan untuk dikenang baik menyenangkan maupun tidak mengenakan.
Tentu saja yang pernah SMA pasti pernah mengalaminya. Mulai dari bolos sekolah, nongkrong di kantin, terlambat datang ke sekolah, tidak pernah mengerjakan PR, menyontek saat ulangan, datang pagi-pagi untuk menyalin PR teman, dihukum di bawah tiang bendera, dipukul guru pakai penggaris papan, baju yang tidak pernah dimasukan, menjailin teman, ramai saat guru tidak ada, soal cinta-cintaan ala anak SMA hingga masalah keluarga. Semua itu terangkum dalam kisah Nathan dan Salma.
Kisah itu dimulai ketika Salma Alvira pindah sekolah. Semua itu berawal dari keterlambatan Salma mengikuti upacara pertama di sekolah. Lalu, ia bertemu dengan seorang cowok yang membantunya masuk sekolah melalui gerbang samping. Lewat pertemuan singkat itu mengantarkannya ke pertemuan berikutnya. Cowok tersebut bernama Nathan Januar Prasetyo. Siswa yang paling nakal sekaligus selalu menjadi buah bibir satu sekolah. Nama itu diketahuinya setelah pertemuan kedua. Setelah pertemuannya dengan Nathan, hidup Salma seketika berubah.
Beruntun kejadian justru semakin mendekatkan Salma dengan Nathan. Tak ada kesamaan kepribadian antara keduanya. Seolah mereka seperti dua sisi mata uang yang selalu bertolak belakang.  Uniknya, hal itu  membuat mereka saling melengkapi. Seorang Salma yang polos dan Nathan dengan berbagai kekacauannya.
Dibalik kekacauan Nathan tersimpan rahasia yang terus mengoyak air mata sedang ia tak kunjung melepaskan belenggu itu. Belum cukup luka itu mengering, ia harus dihadapkan kenyataan bahwa ibunya pergi untuk selamanya. Erisca Febriani juga menghadirkan sosok Seli yang tak lain adalah cinta pertama Nathan. Pada akhirnya, keadaanlah yang menarik kuat agar belenggu itu terlepas dari tubuh Nathan sehingga ditemukanlah penawar luka itu.
 Dear Nathan memberi pesan moral untuk pembaca tentang persahabatan, pelajaran kehidupan, dan pentingnya untuk selalu menghargai perasaan. Novel ini menunjukan bahwa apa yang di depan kelihatannya baik belum tentu di belakangnya terlihat demikian begitupun sebaliknya.
Erisca berhasil membawa pembaca mengalir menikmati novel tersebut. Novel dengan tebal 528 halaman itu tak akan terasa membosankan. Pembaca dibawa terhanyut dengan segala hal yang ada di masa SMA. Bagi yang sudah lulus SMA, pembaca akan merasa seolah bernostalgia dengan masa putih abu-abu. Selain itu, ada kabar gembira untuk pecinta novel ini karena novel Dear Nathan akan segera di film kan.
Meskipun begitu, masih ada kekurangan dalam novel ini. Ketika penulis ingin menggunakan bahasa inggris dalam beberapa tulisanya sebaiknya jangan hanya satu kata saja apalagi bukan kata bahasa inggris yang umum digunakan. Sehingga ketika dibaca terasa kurang enak dibaca. Untuk itu, jika ingin menggunakan bahasa inggris gunakan dalam satu kalimat bukan hanya satu kata saja.

Novel ini terlalu berfokus pada tokoh Nathan saja. Sedangkan Salma yang juga tokoh utama dalam novel ini kurang kuat dalam karakter penokohanya. Sehingga sampai akhir novel ini, pembaca masih dibuat bingung dengan bagaimana karakter tokoh Salma yang sebenarnya. Terlepas dari itu semua, novel ini cukup menghibur  bagi yang masih SMA maupun yang sekedar ingin bernostalgia dengan masa putih abu-abu.
Continue reading Resensi Novel Dear Nathan